SI CANTIK (SISTEM CAMERA ANALITIK) SIAP MEMANTAU PERILAKU DRIVER DT BATUBARA

Abstract

Tahun 2023 PT Borneo Indobara meningkatkan produksi batubara menjadi 46 Juta Ton. Hal ini berdampak pada penambahan pekerja dan unit produksi yang berpotensi meningkatkan frekuensi kecelakaan. Pengangkutan batubara menjadi salah satu sektor yang mengalami peningkatan jumlah unit dump truck (DT) yang melintas sepanjang 50 KM menuju Port Bunati. Jarak tempuh yang panjang berpengaruh pada kurang optimalnya fungsi pengawas hauling terhadap perilaku driver DT seperti melebihi batas kecepatan, melawan arah, mendahului dari sisi kiri, dan tidak menggunakan seat belt. Pada tahun 2022, sebesar 61.86% kecelakaan di PT Borneo Indobara dominan terjadi di jalan hauling batubara akibat perilaku tidak aman driver DT.

Salah satu upaya peningkatan keselamatan di jalan hauling adalah dengan pemanfaatan Sistem Camera Analitik (SI CANTIK) yang dimulai pada bulan November 2022 di 2 titik jalan hauling PT Borneo Indobara. SI CANTIK merupakan CCTV biasa yang diisi pengetahuan informasi analisa berbagai perilaku tidak aman driver DT. Kemampuan SI CANTIK juga dapat membaca secara jelas dan tepat (valid) nomor registrasi unit DT yang terdiri dari 3 huruf dan 4 angka pada jarak 100 meter. Selanjutnya secara real time SI CANTIK akan mengirimkan laporan beserta foto pelanggaran driver DT kepada pengawas hauling melalui aplikasi Isafe yang dapat diakses pengawas melalui smartphone. Pengembangan tahap selanjutnya adalah penambahan pemasangan SI CANTIK di sepanjang jalan hauling dan menambah pengetahuan informasi analisa bagi SI CANTIK.

Adanya SI CANTIK di jalan hauling meningkatkan kewaspadaan driver DT batubara dalam berkendara. Pengawas hauling lebih mudah memantau perilaku driver DT karena SI CANTIK akan membaca seluruh perilaku tidak aman driver DT dan selanjutnya pengawas dengan mudah melakukan tindak lanjut sesuai kriteria pelanggaran. Pemantauan CCTV Analytic secara real time juga memudahkan safety evaluator dalam menganalisis database pelanggaran yang mencakup trend pelanggaran, waktu pelanggaran, unit yang melanggar, dan aspek lainnya yang memiliki tujuan akhir yaitu percepatan pembentukan budaya keselamatan yang resilient.