KEANEKARAGAMAN HAYATI KAWASAN NIKEL LATERIT STUDI: PERTAMBANGAN NIKEL PULAU OBI, MALUKU UTARA
Abstract
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biological diversity/biodiversity) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kehidupan di bumi yang mengacu pada berbagai ekosistem dan organisme hidup hewan, tumbuhan, habitat, komunitas, dan genetika. Kegiatan pertambangan akan memberikan gangguan lingkungan selama dalam operasi dan akan dikembalikan fungsi lingkungan setelah penambangan selesai sesuai dengan rona akhir penambangan. Aktivitas pembukaan lahan menyebabkan keterisolasian dan fragmentasi habitat yang beragam dan kepunahan spesies serta tekanan pertumbuhan populasi. PT. Trimegah Bangun Persada (PT. TBP) dan PT. Gane Permai Sentosa (PT.GPS) adalah anak perusahaan Harita Group yang bergerak dalam bidang tambang nikel yang berlokasi di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Pulau Obi sebagai bagian dari kawasan biogeografi Wallacea memiliki keragaman flora dan fauna yang menarik dengan tingkat endemisitas yang tinggi khususnya kelompok avivauna (burung). PT. TBP dan PT.GPS telah melakukan monitoring keanekaragaman hayati sebagai dasar pengelolaan lingkungan dengan tujuan mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan, mamalia, herpetofauna, burung dan serangga di areal PT.TBP dan PT.GPS dan sekitarnya. Metode yang dipilih disesuaikan dengan komunitas dan taksa dari masing-masing flora dan fauna. Ekosistem di dalam areal PT. TBP dan PT.GPS adalah bagian dari ekosistem Pulau Obi yang sudah jauh berbeda dengan kondisi ekosistem alaminya. Pada tahun 2007 terjadi kebakaran hutan yang menghabiskan hampir seluruh tegakan hutan di Pulau Obi termasuk hampir seluruh areal PT.TBP dan PT.GPS. Saat ini masih terjadi proses suksesi dengan jenis tumbuhan yang mendominasi adalah kayu marufu/rufu ((Alphitonia incana) dan/atau papua (Leptospermum amboinense). Permasalahan pada tanah nikel laterit umumnya kondisi tanah yang kurang subur karena minimnya unsur hara dan terbatasnya top soil tanah yang mengakibatkan proses suksesi berjalan cukup lama. Beberapa jenis fauna yang dijumpai di areal studi PT.TBP dan PT.GPS, seperti kuskus obi (Phalanger rothschildi), Nuri Kalung Ungu (Eos squamata obiensis), serta soa-soa (Hydrosaurus amboinensis) dan Jamides celeno. Hasil monitoring dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan kebijakan pengelolaan dalam rangka program rehabilitasi dan penyelamatan flora dan fauna di areal kerja PT.TBP dan PT.GPS dan sekitarnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ikbal, Iskandar, Sri, W.B. R., (2016): Peningkatan kualitas tanah bekas tambang nikel untuk media pertumbuhan tanaman revegetasi melalui pemanfaatan bahan humat dan kompos, Jurnal Silvikultur Tropika, Vol. 07 No. 3 Hal. 153-158.
Krebs, C. J. (1989): Ecology the experiment analysis of distribution and abundance, Harper and Row Publisher, New York.
Kusmana, C. (2015). Makalah utama: Keanekaragaman hayati (biodiversitas) sebagai eleman kunci ekosistem kota hijau. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Volume 1, Nomor 8, Desember 2015. Halaman: 1747 – 1755.
Mansur, I. (2013): Teknik silvikultur untuk reklamasi lahan bekas tambang. SEAMEO BIOTROP.
Riswan, Harun, U., Irsan, C. (2015); Keragaman flora di lahan reklamasi pasca tambang batubara PT. BA Sumatera Selatan, J. Manusia dan Lingkungan, Vol. 22, No.2, Juli 2015:160-168.
Yusuf, M.S., Amin, S., Bashari, H. (2019): Burung-burung di kawasan barat pulau Obi, Ecoline-Pusat Kajian dan Pengembangan Sumber Daya.
Widiatmaka, Suwarno, Nandi, K. (2010): Karakteristik pedologi dan pengelolaan revegetasi lahan bekas tambang nikel: studi kasus lahan bekas tambang nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara, J. Tanah Link., 12 (2) : 1-10.
Wilson, L.R., McCranie, J.R. (2004): The conservation status of the herpetofauna of Honduras, amphibian and reptile conservation 3(1):6-33.
Article Metrics
Abstract view : 5037 timesPDF - 1550 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.